Skip to main content

Menjelajahi Eropa Tengah Part IV-A : Tur Kota Vienna


Grüße aus Wien, travelers!

Sampai juga kita di Austria, yang merupakan negara terakhir yang akan saya bahas di Travel Series Menjelajahi Eropa Tengah. Untuk kalian yang ketinggalan, di post sebelumnya saya sudah membahas tentang kunjungan saya di Budapest, Polandia, dan Prague.

Berhubung banyak sekali bangunan menarik dan bersejarah yang saya kunjungi selama di Vienna, maka pos ini akan saya bagi menjadi 3 bagian. So, mari kita mulai Tur Kota Vienna bagian pertama!



Negara : Austria
Ibukota : Vienna
Bahasa : Jerman (Deutsch)
Mata uang : Euro (EUR)



Sesuai tradisi di post-post sebelumnya, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal kota tujuan kita. So, mari kita mengenal kota Vienna sebelum memulai perjalanan!

Transportasi di Vienna
Untuk urusan transportasi, kota Vienna memiliki transportasi yang sudah teratur dengan baik dan juga menghubungkan setiap tempat-tempat menarik yang berada di dalam maupun luar kota Vienna.

Seperti di negara-negara lain, ada beberapa macam tiket yang bisa kalian beli untuk menggunakan transportasi umum, dari metro, bis, tram, hingga kereta.

Salah satu bis umum di kota Vienna

Tiket untuk satu perjalanan (Single ticket)
Dewasa : 2 Euro
Anak-anak, pelajar, hewan peliharaan dan sepeda : 1 Euro

Tiket belanja (Shopping ticket) : 5.40 Euro
Berlaku dari jam 8 AM sampai 8 PM di zona 100.
Tidak berlaku pada hari Minggu atau hari libur nasional

Tiket 24 Jam (24-hour ticket) : 6.70 Euro *

Tiket 48 Jam (48-hour ticket) : 11.70 Euro *

Tiket 72 Jam (72-hour ticket) : 14.50 Euro *

Tiket mingguan (weekly pass) : 15 Euro *

*) semua tiket ini hanya berlaku di zona 100

Untuk tiket kereta tujuan keluar kota Vienna, kalian bisa langsung melihatnya di website resmi kereta Austria.

Menukar uang di Vienna
Well, berhubung mata uang di Austria adalah Euro, yang juga digunakan di negara-negara Euro lainnya seperti, Jerman, Belanda, Italia, Spanyol dkk, jadi kalian tidak perlu pusing untuk menukar uang jika ingin mengunjungi Austria. Tapi, untuk kalian yang perlu menukar uang, kalian dapat menemukan banyak sekali money changer di pusat-pusat kota dan juga stasiun kereta.

Selain money changer, kalian juga bisa langsung menarik Euro di ATM yang mempunyai logo Cirrus, Alto, Maestro dan lainnya dengan menggunakan kartu ATM yang memiliki logo yang sama. Uang di rekening kalian akan dikonversi secara otomatis dengan rate EUR pada saat itu ditambah dengan biaya administrasi sekitar 20 - 30 ribu rupiah setiap pengambilan uang.

Bahasa di Vienna
Tidak seperti bahasa di negara Eropa Tengah lainnya, Austria menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa resminya. Well, kabar baik buat kalian yang bisa berbahasa Jerman, tapi untuk kalian yang tidak tahu apa-apa tentu saja perbedaan bahasa ini tetap bikin masalah. Tapi, jangan khawatir, sebagai salah satu tempat tujuan wisata utama, banyak warga lokal bisa berbahasa Inggris, apalagi disaat kalian berada di daerah turis. Selain itu, cukup banyak kantor informasi untuk turis yang tersebar di kota Vienna. So, jangan takut untuk berkomunikasi selama di Vienna!

Keamanan di Vienna
Untuk soal keamanan, kota Vienna merupakan kota yang aman untuk dikunjungi oleh wisatawan asing baik siang, maupun malam hari. Pusat-pusat kota selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tapi, walaupun kota ini merupakan kota yang relatif aman, ada baiknya kalian menghindari daerah-daerah yang sepi pada saat malam hari dan juga menjaga barang bawaan kalian selama bepergian.

Gedung Parlement Austria

Okay, itulah semua informasi yang perlu kalian ketahui sebelum mengunjungi kota Vienna. Mari kita mulai tur kota Vienna bagian pertama!

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah MuseumsQuartier.
Stasiun U-Bahn : Museumsquartier

MuseumsQuartier merupakan pusat seni arsitek modern. Di dalam area MuseumsQuartier ini kalian bisa menemukan MUMOK (Museum of Modern Art Ludwig Foundation Vienna) dan Museum Leopold

Pintu masuk area MuseumsQuartier


Museum Leopold

Ketika berada di area MuseumsQuartier, kalian akan menemukan kursi yang memiliki design unik dan berwarna cerah. (lihat kursi berwarna ungu dan merah di foto MUMOK). Kursi ini merupakan kursi yang dirancang secara khusus dan hanya bisa kalian temukan di area MuseumsQuartier!

MUMOK

Dari MuseumsQuartier, saya melanjutkan perjalanan ke Istana Hofbrug yang hanya berjarak sekitar 10 - 15 menit dengan berjalan kaki.

Istana Hofbrug


Di sekitar area istana, kalian dapat berkunjung ke Museum Sisi. Sisi merupakan putri dari kerajaan Austria yang terkenal dengan kecantikannya. Sayangnya, putri cantik ini meninggal di usianya yang masih muda oleh karena ulah pemberontak yang menusukkan pisau ke tubuhnya.






Tepat di seberang Museum Sisi, kalian bisa menemukan sekolah kuda atau dalam bahasa Jermannya, Spanische Hofreitschule. Jadi, di sekolah ini sekelompok kuda dilatih untuk digunakan sebagai kuda kerajaan. Kalian dapat melihat cuplikan video aksi dari kuda-kuda ini di pintu masuk Spanische Hofreitschule ini.

Dari komplek istana, perjalanan dilanjutkan ke gedung parlement Austria yang merupakan kantor dari dewan Austria dan federal.

Gedung Parlemen Austria
Patung Dewi Athena di depan Gedung Parlemen Austria


Dari gedung parlement, saya mengunjungi gedung balai kota (Rathaus)
Stasiun U-Bahn : Rathaus

Balai Kota Vienna

dan Stephan's Dom yang terletak di pusat kota Vienna. 


Stephan's Dom, Vienna


Tepat di belakang Stephan's Dom, kalian bisa menemukan apartemen yang pernah ditinggali oleh Mozart pada waktu ia berada di Austria. (Mozartswohnung).


Tempat tinggal Mozart di Vienna


Untuk kalian yang lapar atau ingin mencicipi makanan khas Vienna, kalian dapat menemukan Sacher Hotel, Aida dan juga Zanoni Zanoni yang hanya berjarak 5 menit saja dari Stephan's Dom. Apa itu Sacher Hotel? Apa itu Aida? Apa itu Zanoni Zanoni? Silakan langsung intip post  ini.




Dari pusat kota Vienna, perjalanan saya dilanjutkan ke Hundertwasser - sebuah bangunan yang dirancang oleh arsitektur terkenal bernama Hundertwasser.
Tram Stop : Line 1 - Lowegasse atau Hetzgasse

Kalau Barcelona punya gedung-gedung antik hasil karya Gaudi, maka Vienna punya Hundertwasser yang merancang bangunan antik ini.

Gedung karya Hundertwasser, Vienna



Okay, Hundertwasser merupakan perhentian terakhir untuk tur kota Vienna bagian pertama! Tur kota Vienna bagian kedua akan dilanjutkan di pos berikutnya yang akan membahas kunjungan ke Istana Schonbrun dan restauran berputar di menara tertinggi di kota Vienna, Donau Turm.

Bis gleich! 

***

Pos lain mengenai Vienna/Austria

Comments

  1. Nice post :) Thank you, I love it ;D

    ReplyDelete
  2. Memang sangat indah... semoga terus berkemabng tulisannya....Saya ingin berbagi artikel tentang Castello Sforzesco di Milan di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/02/milan-di-castello-sforzesco.html
    Lihat juga vlog di youtube https://youtu.be/78pAFuUkfig

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pesona kota Athena : Syntagma, Monastiraki dan Plaka

Setelah membahas bahasa Yunani di pos sebelumnya , sekarang saya akan memperkenalkan ibukota dari Yunani, yaitu kota Athena.  Kota Athena merupakan salah satu tempat tujuan wisata utama di Yunani. Di kota inilah kalian bisa menemukan situs peninggalan bersejarah yang sudah berumur ribuan tahun, mulai dari gedung Parthenon yang terletak di puncak Akropolis Athena, sampai ke Museum Arkeologi Nasional yang menyimpan ribuan patung-patung dan relik sejarah yang ditemukan di Yunani.  Selain dari wisata sejarahnya, kota Athena juga menyimpan segudang keunikan di setiap sudut kotanya. Syntagma, Monastiraki dan Plaka, merupakan tempat utama dimana seluruh turis lokal dan mancanegara berkumpul untuk merasakan kehidupan kota Athena. Di tempat ini kalian dapat menemukan restoran khas Yunani yang menyajikan makanan khas yang menggugah selera, souvenir khas Yunani yang unik, deretan toko pembuat tas dan sepatu dan situs sejarah yang bisa kalian temukan di tengah kota.  L...

From Venice with love

Seperti yang sudah saya tulis di pos sebelumnya , di bulan Juni ini saya akan membahas mengenai Italia. Di pos kali ini, saya akan membagikan pengalaman travelling saya di Venice, kota pertama yang saya kunjungi di Italia. Venice, 30 Juni 2012  Untuk sampai ke Venice, saya menggunakan pesawat Ryan Air dengan tujuan Venice Treviso. Dari airport Treviso, saya menggunakan bis airport ke stasiun kereta Mestre , yaitu stasiun kereta utama dimana kalian bisa dengan mudah menemukan kereta ke Venice. Perjalanan dari airport Venice Treviso ke Mestre memakan waktu sekitar 40 - 50 menit dengan harga tiket bis 7 Euro untuk 1 trip. Kalian bisa membeli tiket bis ini langsung di pesawat atau melalui mesin penjual tiket di airport. Sebenarnya, ada bis yang langsung menuju ke Venice, namun berhubung saya harus check-in dulu di Camping Jolly, saya menggunakan bis tujuan Mestre. Mesin penjual tiket bis airport Dari Mestre, saya mencari bis untuk menuju ke Camping Jolly. J...

All Around Europe : Trains in Germany

Back to All Around Europe series! For today's post, I would like to share the information about the train in Germany as train is one of the main public transportation in Germany and it is always essential for us, travelers to know the transportation systems in our destination country. Driven from my experiences, I got confused about the types of trains in Germany because there are many types of train in Germany and I did not know what are the differences between each of them. Therefore, I hope this post could help you to get to know the types of trains in Germany! The Hohenzollen bridge, Cologne, Germany. ICE (Inter-City Express) The fastest train in town - with top speed up to 300 km/h!  You could choose this train for a long journey travelling because it is very comfortable (especially 1. class) and the train only stops in the main train station. With a great service, no wonder if you have to pay more for ICE tickets compared with other train types. Howev...