Skip to main content

Menjelajahi Eropa Tengah Part II-A : Museum Auschwitz


Menyambung dari pos Menjelajahi Eropa Tengah Part I : Budapest, sekarang saya akan membagikan pengalaman saya ketika berkunjung ke negara Polandia.

Berhubung informasi yang ingin saya bagikan (tanpa disangka) cukup banyak, maka pos mengenai Polandia ini akan saya bagi menjadi 2 bagian - A dan B. Di Part A, saya akan membagikan beberapa informasi mengenai Polandia dan juga perjalanan saya ke Museum Auschwitz. Sedangkan di Part B, saya akan memfokuskan tentang kota Krakow dan Tambang Garam di Wieliczka.












Negara : Polandia
Ibukota : Warsaw
Bahasa : Polski
Mata uang : Zloty (PLN)




Tidak seperti di Budapest, kunjungan saya di Polandia berlangsung (sedikit) lebih panjang, yaitu selama 2 hari. Mengingat negara Polandia yang cukup besar, tentu saja 2 hari tidak cukup untuk mengunjungi banyak tempat di negara antik ini. Di tambah lagi jarak dari 1 kota ke kota lainnya cukup jauh dan memakan waktu, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu saya di kota Krakow dan sekitarnya.

Sebelum membahas lebih jauh tentang petualangan saya di kota Krakow, ada baiknya untuk kalian mengenal lebih dekat tentang negara Polandia itu sendiri. Pengetahuan akan tempat yang akan kalian kunjungi sangatlah penting untuk mendapatkan pengalaman travelling yang menarik, murah dan tentu saja aman. :)

Transportasi di Polandia

Sistem transportasi di Polandia, menurut saya rating nya : cukup baik - apabila dibandingkan dengan sistem transport di negara Eropa lainnya. Beberapa kota besar sudah terhubung dengan jalur kereta sedangkan kota-kota kecil dihubungkan dengan bis. Harga tiket transportasinya pun tergolong murah (dibandingkan negara Eropa tetangga) walaupun fasilitas dan kondisi keretanya tidak sebaik di negara Eropa tetangga. Berhubung saya menghabiskan banyak waktu di Krakow, saya akan memfokuskan pada transportasi yang berada di Krakow.

Stasiun utama kereta di Krakow bernama Krakow Glowny. Letaknya sangat strategis - tepat di pusat kota dan juga bersebelahan langsung dengan pusat perbelanjaan modern - Galeria Krakowska. Selain stasiun kereta, Krakow Glowny juga menjadi stasiun bis utama untuk bis-bis antar kota dan juga antar negara, seperti bis Eurolines.

Krakow Glowny - stasiun kereta utama Krakow

Hal yang membuat saya (sebagai turis yang buta akan bahasa Polski) sedikit kesulitan menggunakan transportasi umum ini adalah tidak adanya mesin penjual tiket kereta. Entah memang tidak ada atau memang saya yang tidak bisa menemukannya. Jadi, satu-satunya cara untuk membeli tiket adalah dengan mendatangi loket tiket - yang dimana petugasnya tidak bisa berbahasa Inggris. That's problem, travelers. 

Dan masalah tidak berhenti sampai situ - kalian harus menemukan platform mana tempat kereta kalian akan berangkat. Untuk masalah ini, kalian harus mengecek sendiri ke setiap platform - ada informasi tentang kereta mana yang akan berangkat di setiap platformnya, hanya saja ketika waktu berangkatnya sudah dekat. Jadi, kalau kereta kalian masih berangkat misal, 30 menit lagi - kemungkinan informasi kereta kalian belum terpampang di papan informasi platform tersebut. (Seharusnya informasi platform ini dapat dilihat di papan informasi yang berada di dekat loket tiket, namun saya tidak mengerti bagaimana cara membacanya dan tidak ada tulisan apa-apa mengenai platform di tiket yang saya miliki)

Jadi, tips untuk kalian yang ingin pergi ke Polandia.
  • Ketahui secara jelas tujuan kalian - terutama nama stasiun keretanya! Hal ini akan memudahkan pada saat pembelian tiket, kalian bisa mengucapkan nama tujuan kalian (berulang-ulang apabila perlu) kepada petugas. Biasanya petugas tersebut akan mengerti dan langsung mencetak tiket kereta kalian - khususnya untuk kota-kota tertentu yang jadi tujuan utama wisata. 
  • Perhatikan papan informasi di stasiun - biasanya terpampang jadwal kereta harian berikut nomor platform dan jam keberangkatannya. 
  • Bertanyalah kepada petugas yang mengecek tiket kalian di kereta. Biasanya mereka bisa sedikit bahasa Inggris dan akan memberi tahu kalian di mana dan kapan kalian harus turun dari kereta. (Sangat membantu - terutama kalau kalian harus berpindah kereta untuk mencapai tujuan kalian.)
  • Perhatikan penumpang sekitar dan cobalah bertanya tujuan mereka - siapa tahu mereka bisa berbahasa Inggris dan juga menuju tempat yang sama seperti kalian.
  • Tetaplah waspada. Kondisi kereta di Krakow tidak sebaik kereta di negara Eropa lain - begitu pula dengan keamanannya. Jadi, tetap waspada dan jangan membawa banyak barang-barang berharga. Kereta yang kemarin saya tumpangi terlihat cukup tua dan juga tidak memiliki pendingin ruangan. So, jangan mengharapkan kereta kalian akan secantik ICE - kereta cepat Jerman. Hehe 

Kereta menuju Oswiecim

Di dalam kereta


Sebagai tambahan informasi, berikut contoh tiket kereta di Krakow dan juga cara membaca informasi di dalamnya.

Contoh tiket kereta Krakow

Lingkaran KUNING : Jumlah tiket
Di foto : angka 2 - artinya tiket untuk 2 orang. (saya membeli tiket untuk 2 orang)

Lingkaran MERAH : kota tujuan
Di foto : Oswiecin - Krakow Gl. - artinya tiket dari kota Oswiecin ke Krakow

Lingkaran HITAM : tempat ganti kereta
Di foto : Chrzanow - artinya saya harus ganti kereta di Chrzanow untuk mencapai Krakow.

Lingkaran HIJAU : waktu keberangkatan kereta
Di foto : 12.39 - artinya kereta akan berangkat pada pkl 12.39

Lingkaran BIRU : harga tiket
Di foto : 19.00 - artinya harga tiket yang perlu saya bayar adalah 19 PLN.

Menukar uang di Polandia


Mata uang Polandia - Zloty
Seperti kasus di Budapest, negara ini menggunakan mata uang yang bernama Zloty (PLN). Mengingat jarangnya orang Polandia yang bisa berbahasa Inggris, cara paling mudah untuk menukarkan uang kalian dengan mata uang Polandia adalah dengan menggunakan kartu ATM yang memiliki logo Maestro, Cirrus atau logo lainnya. Mesin ATM akan secara otomatis mengkonversi uang di rekening kalian dengan rate PLN pada saat itu, ditambah dengan biaya administrasi.

Namun, untuk kalian yang tidak mempunyai kartu ATM, kalian dapat menukar uang kalian di money changer  yang banyak terdapat di stasiun dan juga Galeria Krakowski.

Untuk mengetahui konversi PLN ke mata uang lain, kalian dapat mengakses website ini : Konversi Mata Uang

Bahasa di Polandia

Bahasa Polski termasuk ke dalam list saya sebagai "bahasa yang susah dibaca dan didengar". Jadi, saya hanya bisa berpesan untuk selalu berkonsentrasi serta mengandalkan penglihatan kalian untuk membaca papan nama stasiun yang terpampang di setiap stasiun, dan juga menggunakan banyak bahasa tubuh ketika hendak bertanya atau membeli sesuatu. Body Language rules! 

Keamanan di Polandia

Keamanan di Polandia mungkin tidak bisa dibandingkan dengan negara Eropa Barat seperti Jerman, Perancis, Belanda dll. Tapi, untuk kota-kota tertentu - terutama Krakow, yang sudah dijadikan kota tujuan wisata, tentu saja tingkat keamanannya cukup tinggi sehingga para turis dapat dengan nyaman berkeliling kota.

Namun, sebagai turis di sebuah negara asing, ada baiknya kalian tetap waspada dan menjaga barang-barang berharga kalian serta tidak melakukan hal-hal yang menarik perhatian banyak orang. Bepergian secara berkelompok dibandingkan sendiri dan menghindari tempat-tempat sepi yang jarang dikunjungi oleh turis juga sangat dianjurkan. 

Semoga informasi di atas cukup untuk memperluas pengetahuan kalian tentang kondisi di Polandia - terutama di kota Krakow. Tanpa buang kata lagi, mari kita mulai kunjungan kita ke Museum Auschwitz. 



. Krakow - Oswiecim : Mengunjungi Museum Auschwitz

Auschwitz - merupakan nama dari kamp konsentrasi Jerman Nazi yang menjadi saksi bisu akan pembantaian jutaan orang yang terjadi di sekitar tahun 1940. Tempat ini kemudian menjadi bagian dari UNESCO World Herritage untuk menghormati para tawanan yang meninggal dan disiksa di sini dan sekarang telah dijadikan Museum. Melihat dari sejarah Auschwitz yang kelam - tempat ini memang kurang cocok untuk dijadikan tempat kunjungan wisata keluarga - terutama bagi kalian yang membawa anak-anak. Tapi, untuk kalian yang menyukai sejarah - Museum Auschwitz merupakan tempat yang dapat kalian kunjungi ketika kalian berada di Polandia.

Petunjuk arah museum yang terletak tidak jauh dari stasiun kereta Oswiecim

Museum Auschwitz terletak di kota Oswiecim. Kota Oswiecim dapat dicapai dalam waktu 2 jam - dengan menggunakan kereta dari Krakow Glowny. Dari stasiun kereta di Oswiecim, kalian dapat berjalan sekitar 15 - 20 menit untuk menuju Museum Auschwitz ini. Kalian juga dapat menggunakan bis yang terkadang lewat di depan stasiun kereta dan turun di halte bis yang berada tepat di depan pintu masuk Museum.

Museum ini buka setiap hari di setiap tahunnya, kecuali pada tanggal 1 Januari, 25 Desember dan Minggu Paskah dan dapat dikunjungi pada waktu di bawah ini :
  • 8:00 AM - 3:00 PM di bulan December - Februari
  • 8:00 AM - 4:00 PM di bulan Maret dan November
  • 8:00 AM - 5:00 PM di bulan April dan Oktober
  • 8:00 AM - 6:00 PM di bulan Mei dan September
  • 8:00 AM - 7.00 PM di bulan Juni, Juli dan Agustus
Kalian tidak perlu membeli tiket, karena museum ini dibuka secara gratis, kecuali kalian ingin menyewa tur guide yang akan menjelaskan lebih dalam lagi tentang sejarah dan kejadian yang terjadi di Auschwitz. Untuk harga tur di Auschwitz, kalian dapat langsung mengunjungi situs resmi Auschwitz disini. 


"Arbeit Macht Frei" - Pintu masuk kamp konsentrasi Auschwitz
Pagar kawat duri yang membatasi komplek kamp konsentrasi

Sebagai sebuah kamp konsentrasi, museum ini merupakan sebuah komplek "perumahan" - tempat tinggal para tawanan Nazi Jerman  Kalian dapat melihat ratusan rumah berjejer dari pintu masuk Auschwitz yang terkenal dengan papan tulisan "Arbeit macht frei" (kerja itu membebaskan). Papan tulisan ini banyak kalian jumpai di film yang memiliki latar belakang Nazi seperti The Pianist, The Boy in a Striped Pajamas, Der Untergang (Downfall) dan lainnya.

Komplek perumahan kamp konsentrasi Auschwitz I

Hampir seluruh rumah yang ada di museum ini dapat kalian masuki dan di rumah inilah kalian dapat melihat mulai dari sejarah penjajahan Jerman di Polandia, sejarah pembangunan Kamp Konsentrasi, bentuk-bentuk pemberontakan warga Polandia, cara hidup para tawanan di Auschwitz, tempat tidur mereka selama di tahanan, sampai timbunan baju, sepatu, alat makan, sikat gigi dan juga rambut para tawanan. Perlu kalian ketahui, rambut dari setiap wanita yang terbunuh di Auschwitz diambil untuk dijual dan dibuat sebagai kain / karung. Kalau tidak salah, ada ratusan bahkan ribuan KILOGRAM rambut yang dipajang. Bayangkan berapa banyak wanita yang terbunuh di Auschwitz untuk mendapatkan ribuan kilogram rambut itu.

Sepatu peninggalan para tawanan di Auschwitz

Koper-koper para tawanan di Auschwitz

Kalian dapat merasakan betapa memilukan hidup para tawanan ketika berada di Auschwitz. Tempat tidur yang seperti kandang kuda - yang bisa diisi oleh ratusan tawanan, makanan yang sama sekali tidak memenuhi kalori rata-rata manusia, dan sel-sel isolasi yang merupakan tempat untuk mereka pelaku pemberontakan.

Di setiap rumah, dipajang pula rentetan panjang foto para tawanan yang sempat ditahan di Auschwitz beserta info nomor tahanan, waktu masuk ke dalam Auschwitz dan juga waktu mereka meninggal. Dari beberapa foto yang saya perhatikan, rata-rata para tahanan meninggal tidak lebih dari 3 bulan dari hari pertama mereka masuk ke dalam Auschwitz. Can you imagine how was the life there?

Salah satu quote penuh kontroversi yang saya lihat di dalam museum
Selain dari rumah, kalian juga dapat melihat beberapa tempat di sela-sela rumah yang dulunya menjadi tempat absen para tawanan dan juga tempat beberapa pemberontak dihukum gantung atau disiksa. Kalian bahkan masih dapat melihat lubang bekas peluru di dinding-dinding bangunan - bahkan dari bangunan di pintu masuk Auschwitz.

Salah satu tempat hukuman gantung yang terletak di sebelah Gas Chamber
Papan informasi yang banyak tersebar di beberapa bangunan penting di Auschwitz

Tempat terakhir yang merupakan "lambang" dari setiap kamp konsentrasi Nazi adalah Gas Chamber - ruang gas (beracun). Di tempat inilah ribuan bahkan jutaan tawanan - yang merupakan orang Yahudi dibunuh dengan cara dimasukkan ke dalam ruangan tertutup yang kemudian dialiri dengan gas beracun. Hal ini menyebabkan mereka yang berada di dalam gas chamber akan mati perlahan dalam kurun waktu hanya 15 menit! Mayat para tawanan yang meninggal di gas chamber kemudian dibawa ke crematorium untuk dibakar secara massal. No wonder, this place is the darkest place in the whole area. 

Gas chamber - Auschwitz I
Pintu masuk ke dalam Gas Chamber
Denah di dalam Gas Chamber
Okay, saya sudah cukup depresi mengingat kembali kunjungan saya ke Auschwitz. Saya hanya sanggup menghabiskan waktu selama 2 jam di dalam museum dan menyebabkan seluruh jiwa-raga saya depresi - seperti habis dicium Dementor.

Sebagai penutup, saran saya untuk kalian yang ingin mengunjungi Museum Auschwitz adalah dengan bersikap sopan selama mengunjungi museum ini (terutama Gas Chamber) sebagai bentuk penghormatan kalian bagi mereka yang telah meninggal di Auschwitz dan jangan menghabiskan banyak waktu di dalam museum - kecuali untuk kalian yang memang menyukai sejarah-sejarah terutama pembantaian yang dilakukan oleh Nazi.

It is indeed a very dark place - I thought that this place resembles the Azkaban in Harry Potter. 


Salah satu rumah di komplek Auschwitz

I have warned you, travelers - this place is not a good place to be visitted with family, especially kids. 

Informasi lebih lengkap mengenai Auschwitz, dapat kalian lihat langsung di website resmi Auschwitz.

*** 

Kelanjutan kisah perjalanan saya di kota Krakow di pos Menjelajahi Eropa Tengah Part II-B mengenai kota Krakow dan Wieliczka - museum tambang garam di bawah tanah.

See you soon in Wieliczka!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

All Around Europe : Local Airports Part I

This post is dedicated to all European budget airlines lovers! Airport - is the important place. This is where our travelling starts and ended. If we could not know where is the airport and how to get to the airport, than our travelling will be a mess. Since I travel a lot with European budget airline,  I have to invest more time to look for the information regarding the airports used in budget airports, especially the location and how to get there (most important!).  Most of the budget airline (esp. Ryan Air) are using local airports which is located far (away) from the city. Beside the location, these local airports also do not have varieties of public transportation access. Therefore, I decided to compile the information regarding these-out-of-nowhere local airports in Europe. I hope it could help all European budget airlines lovers! :) After did some listing, I realised there will be too much information here - that might make you explode. Therefore, I decided to divide the

Museum Vatikan yang tak berujung!

Setelah selesai mengikuti Scavi Tour di St. Peter's Basilica, saya melanjutkan perjalanan ke Museum Vatikan. Museum ini merupakan museum terpenting yang ada di Vatikan dan di tempat inilah kalian bisa melihat secara langsung lukisan Michael Angelo yang super terkenal, The Creation of Adam . Lukisan ini merupakan salah satu lukisan yang dilukis di dinding Sistine Chapel - ruangan terakhir di Museum Vatikan. Jadi, untuk kalian yang ingin melihat lukisan ini, sudah wajib untuk mengunjungi Museum Vatikan. :) *** Museum Vatikan terletak di sisi lain dari Excavation office dan memiliki pintu masuk terpisah. Jadi, saya harus keluar dahulu kemudian memutari tembok pemisah Vatikan untuk bisa masuk ke dalam Museum Vatikan. Walaupun negeri ini kecil, tapi perjalanan memutari tembok cukup menghabiskan tenaga. (Jangan lupa, temperature udara hari itu yang masih berkisar 34 - 36 derajat Celcius.) Setelah berjalan cepat (untuk menghindari terik matahari), akhirnya saya dan teman-tema

3 Langkah Hemat Jalan-Jalan di Stockholm

Ini dia, kota TERBAIK dan juga TERMAHAL yang pernah saya kunjungi di Eropa. Stockholm - ibukota dari Swedia dan juga sering disebut sebagai ibukota dari negara Scandinavia. Negara Scandinavia merupakan gabungan dari 4 negara yang terletak di Eropa bagian utara, yaitu Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia. Ke-empat negara Scandinavia ini merupakan negara yang kaya raya dan juga memiliki biaya hidup yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Hal inilah yang membuat sebagian orang enggan untuk mengunjungi negara ini - kebanyakan mereka berpikir kalau berlibur di negara Scandinavia akan menghabiskan tabungan mereka dalam sekejap. Berangkat dari fakta ini, saya ingin membagikan pengalaman saya berlibur ke Stockholm dengan dana super tipis tapi membuahkan pengalaman travelling yang amat mengesankan. Berikut 3 langkah hemat untuk jalan-jalan di ibukota Scandinavia - yang terkenal mahal - ini. 1. Menginap di HOSTEL yang dekat dengan pusat kota  Sebagai