Skip to main content

Menjelajahi Eropa Tengah Part I : Budapest

Sebagai penutupan tahun 2012, saya akan membagikan pengalaman travelling saya di Eropa Tengah. Negara pertama yang akan saya bahas adalah Hungaria.
















Negara : Hungaria
Ibukota : Budapest
Bahasa : Hungarian
Mata uang : Forint (HUF)




Saya hanya memiliki waktu satu hari penuh untuk mengunjungi Hungaria. Oleh karena itu, saya hanya  mengunjungi satu kota saja selama saya di sana, yaitu Budapest - yang merupakan kota terbesar sekaligus tempat tujuan wisata utama di Hungaria. Walaupun saya tidak dapat melihat seluruh keindahan kota Budapest, tapi saya dapat merasakan kekentalan budaya Eropa Tengah yang jauh berbeda dengan negara di belahan benua Eropa lainnya.

Banyak tempat menarik yang harus dikunjungi di Budapest, namun mengingat waktu kunjungan saya yang cukup singkat, dengan terpaksa saya harus memilih tempat mana saja yang harus wajib dikunjungi dan juga terletak tidak jauh dari pusat kota. Namun, sebelum memulai petualangan di kota Budapest, ada baiknya kalian mengetahui beberapa informasi penting mengenai kota Budapest.

Transportasi di Budapest

Layaknya kota-kota di negara Eropa lainnya, Budapest memiliki jalur transportasi umum yang baik. Setiap pusat kota dan tujuan wisata menarik telah dihubungkan dengan Metro, Trem dan juga Bis. Hal yang perlu kalian perhatikan sebagai turis adalah membeli tiket yang BENAR sebelum kalian menggunakan transportasi umum tersebut.

Ada berbagai macam tiket yang dijual, yaitu

  • Single ticket (320 HUF) : Tiket yang hanya dapat digunakan untuk 1 kali perjalanan. 
  • 10 Piece Discount book (2800 HUF) : Tiket yang dapat digunakan untuk 10 kali perjalanan
  • Short section metro ticket (260 HUF) : Tiket yang hanya dapat digunakan selama 3 stasiun saja. 
  • Budapest 24-hour travel ticket (1550 HUF) : Tiket yang dapat digunakan di seluruh transport umum di Budapest selama 24 jam. 
  • Budapest 72-hour travel ticket (3850 HUF) : Tiket yang dapat digunakan di seluruh transport umum di Budapest selama 72 jam. 
  • Budapest 7 days ticket (4600 HUF) : Tiket yang dapat digunakan di seluruh transport umum di Budapest selama 7 hari. 

Sebagai turis, ada baiknya kalian membeli tiket sesuai dengan waktu tinggal anda di Budapest. Pada saat saya mengunjungi Budapest, saya membeli 24-hour travel ticket, karena saya hanya memiliki waktu 1 hari berkeliling kota. Apabila kalian hendak tinggal lebih lama, kalian dapat membeli 72 hour atau 7 days ticket.

Untuk informasi tambahan, apabila kalian bepergian dalam grup, kalian dapat membeli Budapest 24-hour travel group ticket seharga 3100 HUF yang dapat digunakan oleh 4 orang.

Sumber : Website Resmi Transportasi di Budapest


Menukar uang di Budapest

Negara Hungaria tidak menggunakan Euro sebagai mata uang resminya. Oleh karena itu, kalian harus menukarkan uang kalian dengan mata uang Hungaria, yaitu Forint (HUF).

HUF - mata uang Hungaria

Cara paling mudah menukarkan uang di Budapest adalah dengan menggunakan ATM. Jadi, kalian hanya perlu memiliki kartu ATM (yang tentu saja ada isi di rekeningnya) yang memiliki logo Maestro, Cirrus atau logo lainnya yang dapat kalian lihat di kartu ATM kalian dan mengambil uang langsung dari ATM di Budapest. Secara otomatis, mesin ATM akan mengkonversi uang di rekening kalian dengan rate HUF pada saat itu ditambah dengan biaya administrasi setiap pengambilan uang. Oleh karena itu, ada baiknya kalian mengambil uang secukupnya dan menghindari pengambilan uang lewat ATM secara berulang-ulang.

Apabila kalian tidak memiliki ATM, tentu saja kalian harus menukar uang di bank atau money changer yang tersebar di pusat kota Budapest.

Untuk mengetahui konversi HUF ke mata uang lain, kalian dapat mengakses website ini : Konversi Mata Uang







Bahasa di Budapest

Negara Eropa Tengah memiliki bahasa unik yang sulit sekali untuk dilafalkan dan juga didengar. Oleh karena itu, kalian perlu berkonsentrasi dan juga sigap ketika berada di dalam metro. Kalian harus mengetahui dengan jelas di stasiun mana kalian akan berhenti dan berapa jumlah stasiun yang akan kalian lewati. Jangan andalkan pendengaran kalian untuk mengetahui kalian sudah sampai di stasiun mana (karena bahasa Hungaria susah didengar!) tapi andalkan mata kalian untuk membaca papan nama stasiun yang selalu terpampang di setiap stasiun.

Bahasa tubuh berperan penting untuk bertahan hidup di Budapest (dan juga di tempat berbahasa aneh lainnya). Di stasiun kereta, jarang sekali petugas di Budapest yang bisa berbahasa Inggris, oleh karena itu kalian harus menunjuk dengan jelas tiket apa yang ingin kalian beli. Lain hal dengan tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh turis, kebanyakan penjual souvenir dapat berbahasa Inggris.


Keamanan di Budapest 

Sebagai ibukota dan juga tempat tujuan wisata, kota Budapest merupakan kota dengan keamanan yang cukup baik. Di setiap stasiun Metro, kalian dapat menemukan banyak polisi yang bertugas untuk mengecek tiket dan juga menjaga keamanan. Namun, sebagai turis di sebuah negara asing, ada baiknya kalian tetap waspada dan menjaga barang-barang berharga kalian serta tidak melakukan hal-hal yang menarik perhatian banyak orang. Ada baiknya untuk bepergian secara berkelompok dibandingkan sendiri dan menghindari tempat-tempat sepi yang jarang dikunjungi oleh turis.


Okay, saya rasa persiapan kalian sudah cukup untuk memulai perjalanan di Budapest. Kalian sudah memiliki tiket transport, uang yang cukup dan pengetahuan akan bahasa dan kondisi kota Budapest. So, mari kita mulai perjalanan kita - Let's go!

. Makan siang ala Hungaria

Hal pertama yang saya lakukan di Budapest adalah mencoba GOULASH - yang merupakan makanan khas Hungaria.

Goulash merupakan sup daging yang diracik dengan bumbu paprika dan rempah-rempah lain ala Hungaria yang kemudian disajikan dengan potongan roti.


Rasa supnya gurih dan segar - benar-benar mengundang selera. Benar-benar makanan yang WAJIB dicoba selama kalian berada di Hungaria.

. . Menyusuri Sungai Donau yang membelah kota Budapest

Ada fakta menarik yang saya temukan saat mencari informasi mengenai Budapest. Nama Budapest ternyata berasal dari kata Buda dan Pest - yang mewakili kota bagian sebelah barat dan timur. Pembagian kota Budapest ini dikarenakan oleh keberadaan sungai Donau yang mengalir di sepanjang kota - seakan hendak membelah kota ini menjadi dua.

Kedua belahan kota ini menyimpan keunikannya masing-masing. Di bagian Buda, terdapat Buda Castle yang megah sedangkan di bagian Pest, kalian dapat melihat gedung Parlemen yang dibangun di pinggiran sungai Donau.

Mengingat waktu kunjungan saya yang singkat, saya memutuskan untuk menyusuri sungai Donau di belahan kota Buda. Saya berjalan santai di sepanjang sungai sambil mengabadikan pemandangan kota Pest yang terlihat di seberang sungai sana. It was great! 


Pintu masuk Kastil Buda
Tempat pertama yang saya capai adalah Kastil Buda. Kastil ini terletak di puncak kota, sehingga kalian harus menaiki kereta untuk mencapai pintu masuk Kastil Buda. Sebagai tujuan utama wisata, tidak aneh kalau banyak turis yang sudah sibuk mengantri di loket penjual tiket.

Jembatan rantai Szechenyi

Tidak jauh dari Kastil Buda, saya berhenti di spot utama lainnya yaitu jembatan rantai Szechenyi. Jembatan ini merupakan jembatan pertama yang dibangun untuk menyambungkan Buda dan Pest. Ciri khas dari jembatan ini adalah patung singa yang dibangun di sisi kiri dan kanan jembatan rantai ini.

Patung singa penjaga jembatan rantai Szechenyi

Perjalanan terus berlanjut sampai saya dapat melihat gedung Parlemen kota Budapest yang terletak tepat di seberang sungai. Kalian dapat melihat kemegahan gedung Parlemen yang berwarna putih, dengan atap merah dan ukiran-ukiran detail di seluruh bangunannya. Melihat gedung Parlemen dari Buda tentu saja menjadi pemandangan yang tidak boleh kalian lewatkan.

Gedung Parlemen dari kota Buda

. . . Berbelanja oleh-oleh khas Eropa Tengah

Seusai menikmati pemandangan dari belahan Buda, saatnya berpindah ke bagian Pest dengan menggunakan Metro yang terletak tidak jauh dari tempat saya melihat gedung Parlemen.

Secret box
Kalian pasti akan bertanya : Bagaimana cara membuka kotak ini?

Jalan Arany Janos merupakan tempat perbelanjaan utama di kota Pest. (Metro : M3 - Arany Janos Utca) Di sepanjang jalan ini, kalian dapat membeli beragam souvenir khas Hungaria dan Eropa Tengah dengan harga yang cukup bersahabat.

. . . . Mengunjungi Heroes Square

Tempat terakhir yang saya kunjungi di Budapest yaitu Heroes square. (Metro : M1 - Hosok Tere)

Heroes Square
Heroes square merupakan monumen memorial untuk tokoh-tokoh politik yang berperan penting dalam pembentukan negara Hungaria.

Kalian juga dapat menemukan Museum of Fine Arts dan Palace of Art yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari Heroes square dan jam pasir terbesar di dunia di taman kota tidak jauh dari Heroes square.

Jam pasir terbesar di dunia

Berakhirlah sudah perjalanan singkat saya di kota Budapest. Kota yang menarik dengan kultur Eropa Tengah yang unik dan jauh berbeda dengan negara-negara Eropa Barat yang saya kunjungi sebelumnya. Sampai jumpa di negara Eropa Tengah selanjutnya!

Menjelajahi Eropa Tengah Part II-A : Museum Auschwitz 

***

Informasi selengkapnya tentang travelling di Budapest : Website Resmi Travel & Tourism Budapest 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

From Venice with love

Seperti yang sudah saya tulis di pos sebelumnya , di bulan Juni ini saya akan membahas mengenai Italia. Di pos kali ini, saya akan membagikan pengalaman travelling saya di Venice, kota pertama yang saya kunjungi di Italia. Venice, 30 Juni 2012  Untuk sampai ke Venice, saya menggunakan pesawat Ryan Air dengan tujuan Venice Treviso. Dari airport Treviso, saya menggunakan bis airport ke stasiun kereta Mestre , yaitu stasiun kereta utama dimana kalian bisa dengan mudah menemukan kereta ke Venice. Perjalanan dari airport Venice Treviso ke Mestre memakan waktu sekitar 40 - 50 menit dengan harga tiket bis 7 Euro untuk 1 trip. Kalian bisa membeli tiket bis ini langsung di pesawat atau melalui mesin penjual tiket di airport. Sebenarnya, ada bis yang langsung menuju ke Venice, namun berhubung saya harus check-in dulu di Camping Jolly, saya menggunakan bis tujuan Mestre. Mesin penjual tiket bis airport Dari Mestre, saya mencari bis untuk menuju ke Camping Jolly. J...

City Runner

Yey - setelah beberapa bulan menghilang dari dunia blogging, akhirnya saya bisa mengumpulkan niat yang cukup untuk melanjutkan kisah perjalanan saya. OK, buat kalian yang ketinggalan, di pos-pos sebelumnya saya sedang bercerita tentang kunjungan saya ke Italia, yaitu di kota Venice  dan  Roma . Vatican at the first sight :)  *** Hari terakhir saya di Italia ditutup dengan kunjungan ke negara (kota?) terkecil di dunia yang juga menjadi pusat dari agama Katolik di dunia, Vatikan . Saya merasa cukup beruntung karena saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Scavi Tour yang sangat terbatas untuk turis asing. (read:  Scavi Tour yang misterius  ) Cerita saya berawal dari pagi hari, dimana Scavi tour dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00. Berhubung apartment saya cukup jauh dari pusat kota, saya berencana untuk berangkat dari pukul 07.30. TAPI, ada beberapa hal yang perlu diurus dan saya pun akhirnya berangkat pada pukul 08.00. Well, hitungan teori s...

RR Tour de Djakarta

Welcome June! As the first post in new month, I would like to share about my recent trip to Jakarta (it sounds funny, but yeah, it IS a trip!) It was the first RR tour trip in South East Asia - and since we are Indonesian, why should not we start from the capital city of Indonesia? So, here we go - we decided to travel around in Jakarta, not as locals, but as tourists. Our first stop is Constitutional Court buildings (Mahkamah Konstitusi). Located in Medan Merdeka Barat 6, not far away from National Palace (Istana Negara) and National Monument (Monas). The first thing you would notic is the structure of its building - which looks like Parthenon in Athena. To be honest, I have never thought that Jakarta has this kind of building. The building looks so great and luxurious from the outside - but inside - it is quite plain, but these ceilings and dom are beautiful. Unfortunately, I do not know whether tourist could freely visit this place or not, because I visit...