Skip to main content

Will it snow in Winterberg?

Stasiun kereta Winterberg
Shorties pertama di bulan Mei yang lagi-lagi judulnya berasal dari judul drama Korea, Will it Snow on Christmas. Saya hanya mengganti Christmas dengan Winterberg, yang merupakan salah satu kota wisata turis di Jerman yang akan saya bahas hari ini!

***

Lokasi Winterberg di map

Winterberg terletak di pegunungan Sauerland di bagian negara Nord-Rhein Westfalen. Dari Dusseldorf, kalian membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dengan menggunakan kereta. Perjalanan yang cukup panjang, tapi tidak akan membosankan apabila pemandangan seperti ini yang akan menemani kalian di sepanjang perjalanan.

Welcome to Winter Wonderland, travelers! 

Rumah penduduk yang terlihat seperti miniatur dari kereta

Mirip banget sama scene di Twilight <3


Oleh karena letaknya yang berada di pegunungan, Winterberg tidak pernah kekurangan salju pada musim dingin. Tebal saljunya bisa mencapai puluhan centimeter di puncak musim dingin! Dengan banyaknya salju yang menutupi seluruh kota, para wisatawan bisa dengan bebas bermain olahraga musim dingin, terutama ski.    Kalian bisa menemukan banyak sekali tempat bermain ski, mulai dari pemain beginner sampai sudah expert. Namun, apabila kalian tidak tertarik atau takut untuk bermain ski, kalian bisa mencoba berseluncuran dengan papan luncur atau cukup dengan bermain salju (khususnya buat yang gak pernah liat salju, eh). Believe me, it is FUN! 



Berhubung salju hanya ada pada musim dingin, tentu saja waktu kunjungan kalian harus pada musim dingin, yang biasanya jatuh di bulan November sampai Februari atau Maret. Selain itu, kalian juga harus mengecek cuaca di Winterberg sebelum kalian berangkat. Tujuannya cuma satu, agar kalian bisa menyiapkan pakaian hangat yang cukup dan tidak kaget kalau setibanya di Winterberg, cuacanya lagi dingin banget.



Untuk yang penasaran bermain ski, kalian bisa menyewa semua peralatan ski yang dibutuhkan di setiap tempat bermain di Winterberg. Harga untuk menyewa peralatan ski ini antara 15 - 20 Euro, dan sepertinya belum termasuk harga lift untuk naik ke atas. Namun, jangan asal pilih tempat bermain ski, karena setiap tempat memiliki tingkat kesulitan sendiri. Untuk kalian yang masih di beginner, kalian harus memastikan kalau tempat kalian itu memiliki tingkat kesulitan untuk beginner, dan bukan untuk expert.

Apabila kalian tidak ingin bermain ski, kalian bisa menyewa papan luncur dengan harga 5 Euro saja untuk seharian. Untuk bermain papan luncur, kalian hanya perlu stamina yang cukup untuk menaiki tanjakan - karena tidak ada lift yang bisa membawa kalian ke atas untuk tempat bermain papan luncur. :)


Oh iya, jangan lupa untuk membawa baju ganti dan sangat disarankan untuk menggunakan pakaian yang berbahan parasut (yang tidak akan menyerap air). Karena baju kalian pasti akan basah setelah bermain di salju seharian! :)

Selain tempat bermain salju yang luas banget, saya juga menemukan sebuah restauran yang mirip banget dengan Hogsmeade yang ada di film Harry Potter. Restauran kecil berdinding kayu dan penuh sesak dengan turis-turis yang sedang menghangatkan diri sambil menikmati currywurst dan bir (yumm~).

Suasana di dalam restauran - yang entah kenapa berasa banget kaya di Hogsmaede :)


Sayang banget saya tidak sempat memfoto keseluruhan bangunan restaurant - maklum, saya tidak pernah berpikir untuk menulis travel blog dan waktu itu saya masih  terlalu fokus memfoto diri saya sendiri dengan salju dibanding mengambil foto pemandangan sekitar!




Comments

  1. Hai! Terima kasih sudah berbagi cerita yg menarik. Boleh tanya, kegiatan tiduran di salju lalu menggerakan tangan dan kaki itu namanya apa ya? Hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Word-strings

Mulai dari pertengahan bulan Mei ini, saya akan bercerita tentang perjalanan saya ke Yunani. Perjalanan saya ke Yunani relatif singkat, hanya 4 hari 3 malam namun, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman yang menarik, menyenangkan, dan juga menyeramkan. Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari perjalanan saya ini, salah satunya adalah bagaimana menghadapi perbedaan bahasa atau bahasa kerennya, "language barriers" .  Perbedaan bahasa kerap kali menjadi salah satu alasan utama mengapa para wisatawan tidak mau mengunjungi negara asing. Mereka selalu berpikiran kalau mereka tidak mengerti bahasa lokal, mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan warga sekitar, tidak bisa menemukan tempat yang dituju (baca: nyasar), dan yang paling ditakuti, tidak bisa membedakan mana orang baik dan orang jahat (baca: pencopet, penipu, dkk). Well, mungkin memang banyak hal yang bisa membahayakan keselamatan diri karena perbedaan bahasa, tapi jangan biarkan ketakutan kalian menghalangi k

City Runner

Yey - setelah beberapa bulan menghilang dari dunia blogging, akhirnya saya bisa mengumpulkan niat yang cukup untuk melanjutkan kisah perjalanan saya. OK, buat kalian yang ketinggalan, di pos-pos sebelumnya saya sedang bercerita tentang kunjungan saya ke Italia, yaitu di kota Venice  dan  Roma . Vatican at the first sight :)  *** Hari terakhir saya di Italia ditutup dengan kunjungan ke negara (kota?) terkecil di dunia yang juga menjadi pusat dari agama Katolik di dunia, Vatikan . Saya merasa cukup beruntung karena saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Scavi Tour yang sangat terbatas untuk turis asing. (read:  Scavi Tour yang misterius  ) Cerita saya berawal dari pagi hari, dimana Scavi tour dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00. Berhubung apartment saya cukup jauh dari pusat kota, saya berencana untuk berangkat dari pukul 07.30. TAPI, ada beberapa hal yang perlu diurus dan saya pun akhirnya berangkat pada pukul 08.00. Well, hitungan teori sih harusnya Vatikan bisa

Menjelajahi Eropa Tengah Part IV-A : Tur Kota Vienna

Grüße aus Wien, travelers! Sampai juga kita di Austria, yang merupakan negara terakhir yang akan saya bahas di Travel Series Menjelajahi Eropa Tengah. Untuk kalian yang ketinggalan, di post sebelumnya saya sudah membahas tentang kunjungan saya di Budapest , Polandia , dan Prague . Berhubung banyak sekali bangunan menarik dan bersejarah yang saya kunjungi selama di Vienna, maka pos ini akan saya bagi menjadi 3 bagian. So , mari kita mulai Tur Kota Vienna bagian pertama ! Negara : Austria Ibukota : Vienna Bahasa : Jerman (Deutsch) Mata uang : Euro (EUR) Sesuai tradisi di post-post sebelumnya, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal kota tujuan kita. So, mari kita mengenal kota Vienna sebelum memulai perjalanan! Transportasi di Vienna Untuk urusan transportasi, kota Vienna memiliki transportasi yang sudah teratur dengan baik dan juga menghubungkan setiap tempat-tempat menarik yang berada di dalam maupun luar kota Vienna. Seperti di negara-negara lain,