Skip to main content

Volendam, Desa Para Nelayan

Volendam, Belanda
Untuk melengkapi perjalanan saya di Belanda, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah kota kecil di pinggiran kota Amsterdam yang sudah terkenal, yaitu Volendam. Kota ini merupakan sebuah kota pelabuhan yang terkenal dengan pakaian tradisionalnya yang unik dan juga perahu-perahu nelayan yang berjejer di pinggiran kota.


Bersama Dutch lady :)

Volendam dapat dicapai hanya dalam waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan bis atau mobil pribadi. Apabila kalian ingin menggunakan bis, kalian bisa menemukan bis ini di stasiun bis di Amsterdam Centraal - yaitu stasiun kereta utama Amsterdam. Umumnya bis Amsterdam - Volendam ini beroperasi setiap jam dan tiket bis dibandrol dengan harga 10 Euro untuk tiket pulang-pergi.

Tiket bis menuju Volendam
Menuju kota Volendam dari Amsterdam. 

Sebagai kota tujuan wisata, kalian bisa menemukan banyak sekali toko-toko souvenir yang tersebar di seluruh kota. Souvenir dari sepatu kayu khas Belanda, miniatur menara kincir, bunga tulip, magnet, hingga patung-patung serta lukisan-lukisan kota Belanda pun dapat kalian temukan disini.

Salah satu toko di Volendam

Namun, semuanya itu belum lengkap apabila kalian belum berfoto dengan pakaian tradisional khas Belanda disini. Di kota Volendam, hanya ada beberapa tempat yang menyewakan pakaian tradisional Belanda seperti Foto de Boer dan Foto Zwarthoed. Tempat foto ini sangat mudah untuk ditemukan, kalian hanya perlu memperhatikan toko yang memajang foto-foto orang berkostum di etalase tokonya. Jangan kaget juga kalau kalian bisa melihat banyak sekali foto dari artis-artis Indonesia bahkan Ibu Megawati dan Gusdur yang mengenakan pakaian tradisional Belanda di depan tempat foto ini. 

Befoto dengan pakaian tradisional Belanda

Untuk informasi tambahan, harga sewa dan foto dengan pakaian tradisional Belanda ini berkisar sekitar 15 Euro untuk foto 1 orang ditambah dengan selembar foto ukuran 10 R atau 4R sebanyak 2 lembar. Apabila kalian ingin berfoto bersama rombongan maka biaya fotonya akan menjadi lebih murah, sekitar 10 Euro per orang. 

Perahu-perahu yang berlabuh di pelabuhan kota Volendam. 

Setelah berfoto, kalian pun bisa mencoba jajanan yang dijual di berbagai restaurant. Sebagai kota pelabuhan, tentulah menu seafood merupakan andalan dari kota Volendam. Tetapi, selain dari seafood saya menemukan toko penjual kue Poffertjes dan waffle super enak - walaupun harganya cukup bikin kantong langsung cekak. Penjual kue dan waffle ini berada di sebuah mobil di seberang Foto de Boer (atau sekitarnya situ). Kalian pasti dapat langsung menemukannya apabila mengikuti wangi harum waffle yang baru dipanggang - ehm, yummy! 

Buat kalian yang kangen Indonesia, ada sate juga loh di Volendam ;)
Sebenarnya, masih ada tempat menarik yang bisa saya kunjungi ketika berada di Volendam, yaitu kota Edam yang terkenal dengan keju Edam nya dan kota Marken yang berada di seberang kota Volendam. Namun, berhubung waktu kunjungan saya yang singkat, mungkin perjalananan ke kota-kota tersebut akan saya simpan sampai kunjungan kedua saya ke Volendam. (AMIN)





Hal terakhir yang paling saya suka dari kota Volendam adalah arsitektur rumahnya yang terlihat sangat unik dan minimalis. Dinding kayu yang dilapisi cat hijau dan tembok bata merah menjadi warna dasar dari semua rumah-rumah dan bangunan yang berada di Volendam. Saya selalu berharap bisa memiliki salah satu dari rumah ini nanti!


Comments

  1. Terimakasih, artikelnya sangat menarik sekali. Jangan lupa untuk mengunjungi kami di Pakaian Drumband Mts

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Traveler's Passport

Halo travelers! Selamat datang di Traveler's Passport ! Sesuai dengan namanya, disini saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman travelling saya dan tentu saja beberapa tips yang perlu diperhatikan setiap kali bepergian. Kenapa travelling?  Karena belakangan saya melihat kalau topik "travelling" itu lagi booming banget di Indonesia. Banyak majalah, artikel yang membahas mengenai travelling. Dari sini, saya jadi tertarik untuk ikut membuat blog yang secara khusus membahas tentang travelling. Apa aja yang bakal dibahas?  Well, tentu saja semua hal yang berhubungan dengan travel, baik di dalam atau luar negeri. Jujur sih, pengalaman saya jalan2 di luar negeri mungkin belum seberapa, tapi saya pengen membagikan hal-hal menarik yang pernah saya dapatkan selama bepergian, baik di luar atau di dalam negeri. Okay, perkenalan singkat mengenai blog ini saya sudahi dulu. Di tengah kesibukan kuliah, semoga saya tetap bisa terus meng-update blog ini :D Hav...

Traveler's Notes : 7 Ways to Minimize Your Travel Budget

As a backpacker, it is always important to minimize my travel budget - as lowwww as possible. I learned a lot of tricks to minimize my travel budget during my 7 months-long travel in Europe until at one point, I could say that even though everything is expensive in Europe, BUT if you know the trick, your wallet will not suffer. So, here are 7 ways to minimize your travel budget ala Traveler's Passport :)  1. Plan your travel at the latest 2 months before your journey.  The longer your plan, the better. But 2 months is the minimum - to get a cheap ticket for your Ryan Air's flight, or a promo ticket for your over night Eurolines' bus. But, do not back up right away, you could take car pooling (in German: mitfahr) for an alternative transportation, especially in a sudden journey. The fare for car pooling might differ, according to the car driver, but it is often wayyyy cheaper than the train ticket. More information about budget transportation in land and  a...

Berkeliling Roma ala "Angels and Demons"

Dalam edisi pos hari ini, saya akan membahas tentang kota Roma, Italia.  Saya akan memfokuskan pos ini pada beberapa tempat yang sempat terekam di dalam film "Angels and Demons"  Film "Angels and Demons" menceritakan tentang seseorang bernama Robert Langdon yang ingin menguak soal Illuminati, sebuah organisasi yang hendak menghancurkan Vatican. Dalam ceritanya, Vatican sedang dalam proses pemilihan Paus dari 4 kardinal, oleh karena kematian Paus yang sebelumnya. Masalah dimulai ketika keempat kardinal tiba-tiba diculik oleh pengikut Illuminati dan mereka mengancam akan membunuh kardinal tersebut satu per satu di tempat yang tidak diketahui. Saat inilah Robert Langdon dipanggil oleh pihak Vatican untuk menyelamatkan kardinal-kardinal yang diculik dari kelompok Illuminati. Berbekal dengan pengetahuannya tentang Illuminati, Robert Langdon memulai pencarian kardinal-kardinal di kota Roma.  Dan, dari sinilah perjalanan Robert Langdon dimulai. :)  Berangkat dari...